Jangan Remehkan Probelem Power Supply Unit


9:58 AM |

Power supply unit (PSU). Sebagian dari kita mungkin suka menyepelekan atau tidak terlalu memperhatikan peripheral yang satu ini. PSU merupakan hardware vital dalam perangkat komputer (PC). Kalau prosessor diibaratkan sebagai "otak" nya komputer, nah PSU ini sebagai "jantung" nya.

Fungsi dari PSU yaitu menyalurkan daya ke unit-unit ataupun komponen-komponen di dalam PC. Yang sesungguhnya tidak hanya sekedar memberikan daya, akan tetapi mendukung stabilitas kinerja komputer dengan menyalurkan arus listrik yang tepat sesuai dengan kebutuhan komponen-komponen. Perangkat penstabil tegangan atau sering disebut stabilizer berguna untuk membantu memberikan arus listrik yang stabil untuk PSU. 

PSU = Power Supply Unit
  • merubah arus tegangan listrik bolak-balik (AC), menjadi searah (DC). Dengan fungsi tersebut maka arus tegangan listrik yang tadinya arus kuat berubah menjadi arus kecil.
  • mengalirkan arus listrik ke seluruh komponen/part komputer.

psu
Pihak perakit komputer seringkali mengabaikan fungsi vital dari PSU. Tujuannya untuk menekan harga agar sesuai dengan keinginan konsumen. PSU yang dipasangkan seringkali adalah PSU berlabel (sekalipun produk pabrikan) yang sama sekali tidak diujikan sesuai dengan standar kebutuhan arus/tegangan komponen microchip.

PSU seperti inilah yang disebut dengan PSU label, yaitu PSU yang dibuat sekedar memenuhi kebutuhan daya, tanpa memperhitungkan soal kehandalan dan fungsi utama sebagai pencatu daya. Spesifikasi daya yang dicantumkan menyesatkan atau tidak seperti yang dituliskan. Tertulis PSU label menghasilkan daya (output) 450 watt, akan tetapi pada kenyataannya daya riil yang dihasilkan kurang dari 300 watt. Salah satu kabelnya tertulis menghasilkan daya (output DC) 3 volt, akan tetapi daya riil yang dihasilkan bisa kurang dari 2,85 volt terutama jika suhu komponen semakin meningkat. Harga PSU seperti ini bervariasi mulai dari yang di bawah Rp 100 ribu hingga ada yang Rp 300 ribu.

Produsen microchip seperti AT&TAMD, ATI, Intel, Western Digital dan lain-lain sudah menentukan batas ambang yang dapat ditoleransikan terhadap perubahan tegangan. Pada umumnya, toleransi perubahan tegangan tidak boleh lebih dari 5% untuk tegangan plus (+) dan 10% untuk tegangan minus (-). Sekalipun produsen menetapkan batas toleransi perubahan arus atau tegangan catu daya, akan tetapi pada kenyataannya produk mereka lebih stabil pada perubahan daya riil kurang dari separuh toleransi yang ditetapkan.

Anda tidak bisa hanya mengandalkan multitester konvensional ataupun digital untuk mengukur daya riil dari kabel output. Ada teknik sederhana untuk mengukur daya riil (lihat di sini). Alat ukur yang paling akurat juga sudah ada, tapi tentunya alat ukur daya riil PSU tidak akan mudah untuk dijual bebas. Anda bisa melihat produk alat ukur daya riil PSU di sini. Jangan pernah percaya dengan alat ukur pada software ataupun perangkat aksesoris karena nilai ukur yang dihasilkan seringkali menyesatkan.

Setiap komponen microchip sudah dirancang dengan suhu dan arus/tegangan tertentu untuk menjalankan fungsinya sesuai setelan dari pabrikan. Seperti kita ketahui, komponen-komponen microchip yang tersebar di motherboard sangat peka terhadap perubahan arus listrik. Jika tegangan yang disalurkan ke microchip tidak sesuai atau di luar batas toleransi pabrik, maka komponen microchip akan cenderung lebih mudah panas. Jarak perubahan arus atau tegangan yang melebih batas toleransi ataupun ketidak sesuaian kebutuhan tegangan akan menyebabkan stabilitas komponen menjadi terganggu.

Tidak hanya itu, ketidaksesuaian dalam pencatuan daya oleh PSU akan memperpendek usia komponen. Microchip bekerja tidak sesuai dengan spesifikasi yang dirancangkan oleh pihak pabrikan. Pada kebanyakan kasus kerusakan PC yang menggunakan PSU jenis label, seringkali ditemukan kemungkinan PSU atau motherboard (mobo) yang terlebih dulu mati. Mobo yang bagus umumnya telah diperlengkapi dengan sistem proteksi perlindungan arus listrik.

Ada banyak produsen yang membuat jenis PSU bermerk seperti Amacrox, Cougar, Cooler Master, SeaSonic, ThermalTake, Tagan dan lain-lain yang sudah mendistribusikan produk PSU di Indonesia. Harganya agak mahal untuk ukuran daya di bawah 600 watt, yaitu sekitar di bawah Rp 1 juta dan di atas Rp 650 ribu.
PSU branded seperti ini sudah dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan daya yang sesuai dan stabil selama pemakaian. Kualifikasi produk sudah diujikan sesuai dengan standar pengujian pabrikan microchip sebelum dilempar ke pasar. Untuk jenis komputer rumah (home PC) yang hanya mengutamakan pekerjaan standar dan hiburan, maka PSU yang sesuai adalah jenis PSU dengan daya minimal 400 – 450 watt. Jika komputer sepenuhnya ditujukan untuk keperluan gaming dengan banyak perangkat tambahan (mod core gaming), maka disarankan untuk menggunakan PSU dengan daya standar 750 watt (dual power). PSU bermerek seperti ini sudah diperlengkapi dengan komponen penstabil daya yang umumnya berada pada rentang 100 volt – 240 volt arus AC sehingga Anda tidak membutuhkan perangkat stabilizer kecuali yang terdapat pada UPS.

Oleh : http://www.flevfreak.co.cc/


You Might Also Like :


Pengikut