Unit berbiaya sekitar 400 juta won (Rp 2,9 miliar) itu telah digunakan minggu lalu di pusat zona bebas militer, lapor kantor berita Yonhap.
Pernyataan yang dikutip dari pihak militer yang tidak ingin disebutkan namanya menyebut pihak kementerian mengembangkan robot untuk diterjunkan di wilayah itu, setelah uji coba berhasil.
Robot yang menggunakan detektor panas dan gerakan tersebut mampu merasakan ancaman dan menginformasikan ke pihak pusat, seperti dikutip dari Telegraph.
Jika operator pusat komando tidak mampu mengidentifikasi penyusup melalui audio ataupun video yang berasal dari sistem komunikasi robot, maka operator dapat menjalankan senjata atau pelontar granat secara otomatis.
Korea selatan juga mengembangkan robot tempur yang sangat canggih di mana bersenjata dan memiliki sensor sebagai pelengkap para tentara di medan perang.
Saat ini Korsel memiliki 655 ribu wajib militer untuk menghadapi 1,2 juta tentara di Pyongyang. Namun rendahnya rasio kelahiran menyebabkan Seoul harus berjuang di masa mendatang untuk mempertahankan jumlah pasukan.
sumber: seka-blog.co.cc
You Might Also Like :