Dasarnya Pneumatic


4:10 PM |

1. Air Cylinder
2. Valve
3. Air Filter, Regulator dan Lubricator
4. Control Equipment

1. Air Cylinder
Adalah sebuah tabung pneumatic yang menghasilkan tenaga dorong dan tenaga tarik. Tenaga yang dihasilkan oleh sebuah tabung pneumatic bergantung pada dua hal:
a. Tekanan udara (Kg/cm2) yang dimasukkan
b. Luas permukaan piston dari tabung pneumatic
http://www.lehighfluidpower.com/spring.jpg



Apabila compress air dimasukan kedalam tabung pneumatic memiliki tekanan sebesar 5 kg/cm¬2, ini berarti bahwa pada setiap centimeter persegi permukaan piston akan bekerja gaya sebesar 5 kg. Jika luas permukaan piston dikalikan dengan 5 kg, hasilnya merupakan “gaya total” yang bekerja pada seluruh permukaan piston. Ini dinyatakan secara sederhana dengan:

GAYA = TEKANAN X LUAS

- gaya yang dihasilkan tabung (kg)
- tekanan udara (kg/cm¬2)
- luas permukaan piston (cm¬2)

2. Valve
http://www.fittinginsight.info/images/fisher-pneumatic-valve.jpg
a. Solenoid Valve
- mempunyai coil/kumparan listrik, yang bila diberi aliran listrik menjadi magnet

dilihat dari jumlah coil-nya solenoid valve ada 2 jenis:
- single coil
- double coil

dilihat dari posisi-nya solenoid valve ada beberapa macam:
- 2 posisi
- 3 posisi: tengah buka, tengah tutup dll

dilihat dari jumlah lubang-nya solenoid valve terdiri dari
- 2 lubang
- 3 lubang
- 4 lubang
- 5 lubang
b. Master Valve
Sama halnya dengan solenoid valve, disini fungsi coil diganti dengan pilot / angin



c. Mechanical Valve

3. Air Filter, Regulator Dan Lubricator
http://www.airfilterengineering.com/upload/products/category/images//img_filters.jpg
Udara yang bertekanan keluar dari tangki penampung akan melalui sebuah on/off valve. Sebelum mencapai jaringan distribusi, udara harus melewati “unit filter” atau penyaring, yang akan memisahkan kandungan air/water dari udara sehingga peralatan-peralatan terhindar dari proses pegaratan/korosi. Kemudian udara mengalir melalui alat “pengatur tekanan”/regulator yang dilengkapi dengan alat “pengukur tekanan”.
Tekanan udara dalam tangki penampung biasanya lebih tinggi dari pada tekanan yang dibutuhkan. Karena itulah alat pengatur tekanan dibutuhkan, tekanan dapat di kontrol dengan memutar tombol pengontrolnya. Untuk keperluan industri, dengan maksud supaya komponen-komponen pneumatic bisa lebih awet, masih bisa ditambahkan satu unit alat lagi yaitu “unit pelumas”/lubricator.
Unit pelumas ini berfungsi menyemprotkan minyak pelumas/oli yang sangat halus kedalam udara bertekanan tsb.

4. Control Equipment
http://www.ferret.com.au/odin/images/288890/Pneumatic-Control-Systems-Industrial-Products-Process-Control-Equipment-and-Engineering-Consulting-Services-from-North-Coast-Controls-288890-o.jpg
Macam-macam control equipment:
1. speed controller
gunanya untuk mengatur kecepatan cylinder/actuator, ada dua macam type speed controller yaitu: meter - out dan meter – in.

2. spicon muffler (SM)
dipakai untuk meredam suara air compress dan juga berfungsi sebagai speed controller, lazim dipasang di solenoid valve/master valve ataupun mechanical valve.

3. exhaust throttle valve (ES)
dipakai untuk mengatur kecepatan cylinder

4. silinder
dipakai untuk meredam suara air compress

5. check valve
berfungsi untuk mencegah aliran balik compress

6. shuttle valve (SV)
dengan 2 buah lubang supply A dan B dapat secara bergantian supply ke out put C secara langsung

7. quick exhaust valve (QV2)
sangat baik digunakan untuk mempercepat kecepatan silinder

8. pilot check valve
untuk menghentikan gerakan cylinder/actuator, kemudian dikondisikan pada posisi diam seperti pada break cylinder 

aaSumber : Hafris BLog


You Might Also Like :


Pengikut