dasar Penghitungan IP part 1


4:36 PM |

Intro IP Address mungkin adalah bahasan paling mendasar jika kita ingin mempelajari lebih dalam tentang jaringan komputer. tapi, jangan salah, walaupun ini adalah topik dasar namun adminstrasi IP Address seringkali membuat rambut orang yang mempelajarinya jadi botak... :D
Kalau saya boleh mengutip kata-kata dosen saya, sebagai anak jaringan, penguasaan IP Addressing adalah ciri-ciri teruatama kita. hal ini boleh dianalogikan seperti tukang bakso yang wajib mengerti cara membuat bakso,

atau penjual gorengan yang harus mengerti cara membuat adonan.
IP adalah singkatan dari Internet Protocol. sedangkan pengertian IP Address adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet (www.wikipedia.org). IP Address menunjukkan alamat kita dalam jaringan lokal maupun jaringan Internet yang begitu luas. konsep pengalamatan IP pada sebuah host ini tidak jauh berbeda dengan sistem pengalamatan rumah. 
Pada dasarnya Pengalamatan IP dibagi menjadi 2, yaitu:
  1. Public IP  : IP yang dimiliki sebuah host yang digunakan untuk komunikasi pada jaringan internet
  2. Private IP : IP yang dimiliki sebuah host pada sebuah jaringan lokal (contoh: LAN, WLAN)
PUBLIC IP
 Setiap komputer yang terhubung ke Internet pasti memiliki IP Publik karena IP inilah yang digunakan agar komunikasi dengan pihak lain (dalam jaringan internet) dapat berjalan. ada beberapa cara untuk bisa mengetahui IP Publik kita, diantaranya adalah dengan mengunjungi jasa Domain lookup seperti www.whatsmyip.org .
Pembagian IP Public diseluruh dunia diatur oleh sebuah organisasi bernama IANA (Internet Assigned Numbers Authority) yang didanai oleh pemerintah US. dalam pembagiannya, IANA memiliki beberapa anak buah lain, yaitu:
  1. ARIN : Berkuasa atas pembagian IP untuk wilayah benua Amerika dan Afrika bagian selatan
  2. RIPE : Berkuasa atas pembagian IP untuk wilayah Eropa dan Afrika bagian utara
  3. APNIC : Berkuasa menangani pembagian IP untuk wilayah Asia Pasific dan Australia.
Tak perlu ditanya lagi, Indonesia sudah jelas menjadi anggota APNIC dalam pembagian alamat IP. jika anda ingin mengetahui secara spesifik mengenai pemilik suatu blok IP di regional Asia Pasific atau bahkan di Indonesia, anda dapat mengunjungi situs www.apnic.net

PRIVATE IP
Tidak seperti IP Public yang menunjukkan keberadaan kita dalam jaringan internet, IP Privat digunakan untuk berkomunikasi dalam jaringan lokal dan menunjukkan ke alamat yang lebih spesifik, karena jika ditelusuri pemilik sebuah IP Public, maka bisa jadi pemilik IP Public adalah 10 atau lebih pemilik komputer yang terhubung ke internet melalui sebuah Switch/Hub.
Dalam lingkungan Windows, untuk mengetahui IP Private kita dapat mengetikkan perintah "ipconfig" pada command prompt.

 pada komputer saya, disini saya memiliki ip address 192.168.1.20. tentu saja pada komputer anda belum tentu sama. IP ini dapat dimiliki secara otomatis jika kita terhubung kesuatu Jaringan yang memanfaatkan fitur DHCP Server (tool yang digunakan agar host yang terhubung menerima ip address secara otomatis). jika komputer kita menerima ip yang diberikan secara otomatis, berarti komputer kita menggunakan IP Dynamic. IP Dynamic dapat berganti setiap kali komputer atau modem di restart. namun, kita dapat dengan mudah mengganti ip ini dan menggantinya dengan ip lain yang kita kehendaki dan hasilnya adalah suatu ip tetap dan tidak terpengaruh jika di restart yang disebut IP Static.
Jika anda ingin mengkonfigurasi IP Address pada lingkungan Windows, anda dapat pergi ke Control Panel => Network and Internet Connections => Network Connections => Klik kanan pada bagian Ethernet Adapter dan pilih properties.
pada form yang muncul, scroll kebawah dan klik bagian "Internet Protocol (TCP/IP)" dan pilih tombol properties.
selanjutnya akan muncul sebuah form baru lagi seperti dibawah ini:
 Jika anda memilih radioButton "obtain an ip address", berarti anda secara otomatis akan menerima dynamic ip address yang diberikan oleh server atau modem. namun, jika anda memilih "Use the following ip address" maka anda diwajibkan mengisi form yang ada untuk mengatur secara manual ip tetap (static) pada komputer anda. adapun penjelasan tiap form adalah:
IP Address : kita dapat mengisi IP static yang kita inginkan disini
Subnet Mask: menunjukkan berapa banyak komputer yang dapat terhubung dengan komputer kita (penjelasan lebih lanjut mengenai subnet mask akan saya berikan pada artikel Perhitungan Classless IP Address)
Default Gateway : merupakan IP dari router agar saya bisa terhubung ke internet.
Preffered DNS Server : menentukan alamat sistem yang kita gunakan agar komputer kita dapat terhubung ke suatu domain. pada Komputer saya, saya memilih alamat 192.168.1.1 yang merupakan alamat DNS Server milik Router saya.
Alternate DNS Server : Backup atau pilihan ke-2 jika DNS Server pertama sedang down. pada Komputer saya, saya memilih alamat 8.8.8.8 yang merupakan alamat DNS Server milik Google.
on


You Might Also Like :


Pengikut